Minggu, 30 Juni 2013

Refleksi dalam Juli

 
Juni terlewatkan,
Ia tak menoleh saat sang pertengahan tahun pun menggantikan, 
Dalam lambaian, Juli mempertanyakan,
Siapa kamu di enam bulan sebelumnya?
Petikan waktu membuat usang resolusi awal tahun, 
 Lupa tinggal lupa, 
Khilaf tinggal khilaf,
Lalu apa ya?

Rencana kecilmu masuk ke dalam kantong celana,
Selalu di bawa kemana-mana.
Rencana besar terlipat manis dalam sebuah kertas bergaris,
Menyelip dalam otak tanpa sadar.

Resolusi hanyalah sebuah jalan motivasi, 
Niat yang berburu dalam waktu, 
Gagal itu biasa, menjadi dosa jika tak belajar darinya, 
Berhasil itu ujian, menjadi dosa jika sombong akibatnya.

Setengah tahun telah terlewat, 
Mari jangan sia-siakan,
Mulai apa yang ingin dimulai, 
Tingkatkan apa yang sedang dirancang,
Semoga tak akan  ada penyesalan.

*** 

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation

Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih

Kamis, 27 Juni 2013

[ REVIEW ] Berperang Dengan Jerawat Meradang


Aku salah satu penggemar skincare Korea, terutama untuk brand The Faceshop. Walau mungkin terlihat seperti terbawa arus trend, tapi aku rasa pemilihan kosmetik adalah masalah selera dan kecocokan. 


Pemilihan The Faceshop sendiri juga melalui perjalanan yang cukup panjang, setelah lirak-lirik ke semua penjuru provider produk kecantikan, akhirnya hati sreg dengan brand yang satu ini. "Natural Stories" yang dikampanyekannya semakin meyakinkanku untuk tetap setia dengan brand yang satu ini. Jika di sini ada yang suka dengan brand The Body Shop, bisa dikatakan The Faceshop ini memiliki nafas & semangat yang hampir sama dalam meramu racikan ajaib produk kecantikan mereka. 

Sejak menikah, prioritas kebutuhan produk kecantikanku berubah. Selain karena frekuensiku ke luar rumah sedikit dan pertambahan usia, produk skincare menjadi suatu kewajiban. Aku mengubah prinsipku yang mengatakan "harus pakai make-up yang bagus agar terlihat lebih cantik" menjadi "harus merawat kulit sehingga benar-benar sehat agar pakai make-up apapun terlihat lebih cantik". 

Gara-gara lalai merawat kulit (malas cuci muka setelah berpergian karena capek juga jarang mengaplikasikan skincare), wajahku sekarang menjadi jerawatan parah. Awalnya muncul jerawat kecil-kecil, kemudian muncul jerawat yang meradang. Kulitku yang dahulu mulus, kualitasnya hancur menyedihkan. Memang salahku juga sih... tanganku suka gatal ingin memencet jerawat terus, ini pelajaran berharga, it's big NO NO untuk memencet jerawat. Suamiku padahal sudah menegurku berkali-kali, tapi memang aku agak nakal saat itu, maafkan aku honey :( 

Yang sudah ya sudah, sekarang alhamdulillah jerawatku sudah mengering dan hampir hilang, namun sedihnya bekas-bekasnya masih menempel jelas. Menghadapi jerawat sepertinya memang butuh kesabaran dan ketelatenan. Berkali-kali facial juga tidak membantu banyak, hanya perawatan intensif yang membuat jerawat semakin memudar. 

Berbagai cara telah aku tempuh, mulai dari facial yang tadi aku bilang sampai menggunakan krim jerawat. Aku sudah mencoba mulai dari produk yang cukup menguras kantong hingga yang biasa-biasa saja. Pengurangan jerawat ada, namun tidak terlalu signifikan. 

Lucunya, ternyata jerawatku ini agak ndeso, dikasih yang mahal tidak mau kempes, malah ketika aku mencoba produk yang harganya relatif cukup murah, mendingan. BLARRR! mengesalkan.

Berikut ini aku ingin share langkah-langkah efektif apa yang sudah aku lakukan. Mungkin memang reaksinya bisa berbeda-beda setiap orang, tapi tidak ada salahnya aku share sebagai sekedar referensi bagi yang bernasib sama.

Perawatan awal aku menggunakan The Faceshop Clean Face trial kit dan krim Elicina secara rutin. Krim Elicina aku gunakan hanya pada area jerawat yang parah saja. Dalam jangka waktu kira-kira seminggu, jerawatku yang tadinya meradang dang dang dang! akhirnya terasa lebih kalem. Setelah itu aku pun menghentikan semua perawatan yang telah aku sebutkan, selain itu aku juga puasa make-up.

Jeng jeng jeng! Ini saatnya aku membabat habis si jerawat secara tuntas, aku pun memulai rangkaian empat produk ini, alhamdulillah cukup berhasil melanjutkan perang terhadap jerawat: 


1. JF Sulfur Soap for acne 

Setelah mandi, aku gosok perlahan busa sabun dari JF Sulfur ini. Setelah itu, aku diamkan beberapa menit, bilas. 


2. The Faceshop Herbday 365 Lemon facial foam
Karena Sulfur membuat kulit agak kering, aku mencoba menetralisir dengan facial foam ini. Walau sama-sama facial foam, tapi setelah menggunakannya rasa kesat yang ditimbulkan JF Sulfur berubah menjadi rasa kenyal yang menyegarkan.

3. Lotion Jerawat Acne Care Lotion 
Pertama kali aku menggunakannya, aku salah kaprah. Aku pikir ini lotion biasa yang tidak memiliki efek panas, dengan dodolnya aku mengusapkannya ke seluruh wajahku, hasilnya aku kaget setengah mati karena rasa panas seperti kena menthol. Tapi syukurlah, panasnya aman, setelah beberapa menit kulit mendingin sendiri malah memberikan efek nyaman dan mengurangi gatal. 

Nah, selanjutnya aku belajar dari kesalahan. Aku mengoleskannya hanya pada area yang ada jerawatnya saja, tak lupa aku mengocoknya dulu agar butiran halus belerangnya tercampur dengan baik. Lotion ini walau agak panas, tapi menyenangkan karena membuat jerawat cepat mengering dan menghilangkan radang serta gatal.

BRAVO!  love you so much my savior!



4. Laneige Water Sleeping Pack_EX 20ml - all skin types
Sleeping pack ini sebenarnya di rekomendasikan oleh sahabatku Shigu, ternyata benar, sleeping mask ini membantu proses pemulihan kulitku dengan baik. Tidurku juga semakin nyenyak dibuatnya, efek dingin seperti meninabobokan diriku. Karena harga full size nya muahal, akhirnya aku membeli yang mini size saja. Itu juga isinya lumayan ladies, jadi lebih hemat hehe...

Selain membeli produk kecantikan di counter, aku juga suka melakukan online shop walking. Memberli di online shop bukan hal yang baru bagiku, aku sudah sering melakukannya sejak dulu. Membeli di online shop sama menyenangkannya dengan berbelanja di mall, syaratnya satu, online shop dan barangnya asli berkualitas. 

Saat ini aku sedang memesan sample Innisfree anti trouble spot R sebagai langkah terakhir membersihkan jerawat. Tak lupa aku juga memesan beberapa masker dan peeling untuk stock perawatan ke depannya. Baiklah, mari kita tunggu kelanjutannya!

Semoga review ini bermanfaat :) 

========

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation

Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih


Selasa, 25 Juni 2013

Perempuan dan Stress: Job Stress


Saat ini aku sedang membaca buku "Women and Stress: Practical Ways to Manage Tension" karangan Jean Lush & Pam Vredevelt. Buku ini sebenarnya sudah lama aku miliki, hanya saja baru sekarang aku mulai membacanya pelan-pelan. Jika tahu betapa bagusnya buku ini, aku pasti sudah membuka halamannya sedari dulu. 

Jean Lush sendiri dikenal sebagai terapist yang cukup berpengalaman pada masanya, walau telah tiada, melalui buku ia mampu memberikan manfaat yang luar biasa. Ia telah mewariskan pengetahuan yang berguna, komprehensif dan sangat dekat dengan kehidupan perempuan.

Sesuai dengan judul yang dibawakannya, buku ini mengulas berbagai macam masalah-masalah umum yang dihadapi perempuan dalam kehidupan sehari-harinya. Pada beberapa bab, ia berhasil membuatku tersenyum-senyum sendiri karena apa yang ia katakan dalam bukunya juga terjadi dalam kehidupanku. Buku ini sangat menyenangkan, karena aku merasa sedang mengobrol dengan seorang sahabat perempuan yang begitu mengerti perasaan terdalam setiap perempuan. Bahkan yang malu-malu mereka utarakan.


Menurut Jean Lush, stress tidak hanya dialami oleh perempuan yang bekerja di luar rumah saja, ternyata bagi yang bekerja di rumah atau kombinasi atas keduanya pun juga merasakan momen-momen yang sama. Stress adalah sebuah fakta kehidupan yang akan terus ada selama kita memutuskan untuk bekerja. Jean Lush telah melakukan survey untuk mencari hal-hal apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat stress pada setiap orang. Berikut ini adalah hasil survey yang sekaligus menjadi tips yang dapat membantu kita mengevaluasi penanganan stress pada diri kita sendiri:
  • Melakukan olah raga yang teratur
  • 8-9 jam tidur setiap malam
  • Melakukan rekreasi setiap minggu
  • Melakukan jenis kegiatan yang sangat berbeda dengan bidang pekerjaan kita pada akhir minggu
  • Meluangkan waktu satu hari dalam seminggu untuk benar-benar beristirahat
  • Memberikan jeda pada diri sendiri atau cuti saat sedang berada pada high-pressure seasons
  • Mampu berkata tidak dan jangan merasa bersalah
  • Berusaha memelihara diri sendiri dan peduli pada kebutuhan kita sendiri
  • Melakukan restrukturasi prioritas
  • Mengkonsumsi sarapan yang bergizi dan minuman kaya protein
  • Melakukan liburan tahunan
  • Lebih baik menerima pekerjaan dengan bayaran yang lebih sedikit namun dengan kepuasan diri yang lebih baik
  • Tidak terobsesi dengan pekerjaan kita 
  • Berusaha merasa bahwa pekerjaan itu tidak ada ketika kita tidak sedang dalam jam kerja
  • note: diterjemahkan dari bahasa aslinya (bahasa Inggris) oleh penulis blog
Semoga bermanfaat!

==========

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation

Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih

Kamis, 06 Juni 2013

Ibu : "Aku Tahu Tak Ada yang Lebih Mencintaiku Selain Dirinya" - Happy Birthday Mama

Bagi seorang perempuan, menikah adalah sebuah lompatan besar dalam hidup. Ibarat kita sekolah, setelah mengalami serangkaian ujian kenaikan kelas, menikah bisa dikatakan seperti naik kelas ke jenjang selanjutnya.

Di sana bukanlah tempat yang aman dari ujian, tapi jika kita melandasinya dengan niat yang baik, niscaya akan mampu menciptakan diri kita yang lebih baru, bahkan lebih baru dari sebuah pembaharuan yang pernah kita bayangkan.

Cerita selanjutnya memang berasal dari pengalamanku sendiri. Namun, lebih dari keinginanku untuk menceritakannya, harapanku semoga dari cerita ini kita dapat mengambil hikmahnya.

Sebuah Pilihan Ganda
Kadang kita memang diberi waktu oleh Allah untuk menunggu untuk mengerti. Mengerti bahwa apapun yang telah terjadi pada diri kita adalah sebuah pelajaran berharga untuk di masa depan. Dan dalam konteks ini, masa depan yang akhirnya dimaksud  ternyata adalah hari ini. Aku sangat bersyukur masih diberi tempat di sebuah sudut dunia untuk kembali hidup dan merasakan kesegaran.


Saat ini barulah aku menyadari, dalam rentang waktu yang panjang aku telah menghabiskan banyak waktu untuk belajar tentang bagaimana memaafkan diri sendiri atas kesalahan-kesalahan masa lampau, juga bagaimana mengatasi masalah yang seperti tiada ujung di kepala. Setiap orang pasti pernah merasakannya, hanya saja pasti dalam versi yang berbeda-beda.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bak sebuah pilihan ganda, (a.) kita akan mengibarkan bendera putih dan menyerah, atau (b.) berjalan di atas duri sekalipun dan memenangkan sebuah pertarungan. Untuk diriku, aku bersyukur dan memilih yang kedua. Ya, jawabanku adalah b.

Egois
Jika dulu terlihat seperti labirin, bagiku sekarang  masalah telah kulalui sudah berubah menjadi pembelajaran terbaik yang pernah Allah berikan padaku.

Pengalaman adalah guru terbaik, itu memang benar. Aku akui, kata-kata yang terdengar sedikit naif itu akhirnya terbukti ampuh menjebol kekeraskepalaan seseorang. Yaitu aku sendiri.


Semangat tinggi, tekun dan pantang menyerah, itu adalah aku. Segalanya aku perlakukan dengan semangat yang sama. Dalam hal belajar, bermain, berteman, bahkan sampai akhirnya tanpa kusadari telah membawa diri dan jiwa ini salah kaprah.

Salah kaprah untuk membenci kekecewaan dan kekalahan. 

Padahal jelas-jelas dalam hidup, kekecewaan dan kekalahan adalah sebuah warna yang pasti akan mewarnai sebuah pengalaman. Kekecewaan dan kebahagiaan adalah dua esensi kehidupan yang sudah menjadi satu paket, keduanya tidak dapat dipisahkan.

Namun, dalam diriku, ada yang berbeda pada kekinian. Aku sudah memasang rem yang baik kemudian menempatkan isi otakku di posisi yang benar. Jika ku ingat. aku yang dulu adalah tipe yang keras kepala, saking keras kepalanya, untuk beberapa kasus yang terjadi seandainya pun di depanku sudah terlihat tembok besi dari jauh, aku bisa saja tetap membenturkan kepalaku. 

Menceritakan ini bukan sesuatu yang dapat kubanggakan, karena hal itu mengindikasikan bahwa sebuah logika kurang bermain dalam hal pengambilan keputusan. Walhasil ya tak heran jadi sering salah arah. 

Ini sebuah pelajaran penting: "pantang menyerah tapi logika kurang ya tak akan  pernah ada gunanya". Kalau aku berkilah dengan alasan karena "lho, kan perempuan itu lebih banyak menggunakan perasaan? jadi wajarlah". Aku yang sekarang akan bilang, "ah berisik! alasan klasik!"

Masalah
Kadang, sebagai anak, ada saatnya kita tak ingin orang tua ikut campur masalah pribadi kita. Biasanya ini mulai terjadi pada masa remaja. Hormon jiwa muda memang seringkali tanpa disadari menumbuhkan tunas-tunas keegoisan, ya paling tidak ini menurutku.

Kenapa aku sebut egois? egois bahwa seakan-akan kita hanya hidup atas nama kemudaan kita itu sendiri, menjadikan alasan itu untuk membuat jarak khusus kepada orang tua kita sendiri.

Padahal, saat kita terjatuh dan tidak ada yang sudi mengobatinya, hanya mereka yang membesarkan kita rumah terakhir yang dapat kita ketuk.


Aku dapat dikatakan termasuk yang beruntung. Dalam beberapa cerita lama, saat pada akhirnya aku memutuskan untuk mencoba menyelesaikan permasalahanku sendiri, setelah pun mengalami pergumulan masalah cukup lama, syukurlah titik terang pun menghampiri. Perjalanan hidup akhirnya membawa isi dari raga ini lebih baik, setidaknya jika dibandingkan sebelumnya. Ah, sekali lagi, syukurlah!

Menurutku, mungkin kadang saking gengsinya, seorang anak dapat begitu enggan dekat dengan orang tuanya sendiri, misalnya karena merasa mereka tidak akan pernah mengerti kita dalam posisi seorang anak. Padahal jika kita melihat lebih dalam, sebenarnya jangan-jangan kita yang tidak mengerti perasaan mereka. Lebih parah dari itu bahkan malah merasa tidak perlu melakukannya.

And you know what? itu salah besar. 

Berterimakasihlah
Umpama, pada suatu ketika kita memiliki sepeda baru  dan saking senangnya kemudian kita ugal-ugalan mengendarainya. Mungkin kita sih tidak merasa sedang ugal-ugalan, namun bayangkan jika di seberang sana, orang tua kita bilang "hati-hati nak, nanti jatuh". Kemudian, dengan percaya diri kita pun berkata, "namanya juga sepeda baru, wajar...ini gayanya anak muda, orang tua mana bisa ngerti sih!".


Jika aku adalah si anak itu dan aku yang sekarang sedang berada disana, pasti aku akan bilang padanya :

"Ya ampun...yang tidak mengerti itu sebenarnya adalah kamu, kalau akhirnya kamu jatuh bagaimana perasaan mereka? siapa yang pada akhirnya mengobatimu? 

Paling tidak berterimakasihlah! bahkan ketika kamu belum jatuh sekalipun, mereka masih mau dan tidak lupa mengingatkanmu. Mungkin diam-diam mereka pun tahu, semua yang dikatakan hanya akan dianggap angin lalu"


Ibu : Aku tahu tak ada yang lebih mencintaiku selain dirinya
Ibu. Kalau ditanya, apa sih arti seorang ibu untuk kamu? pasti jawabannya macam-macam. Namun, jika itu ditanyakan sekarang padaku, aku akan menjawab:

Bagiku ibuku adalah orang yang paling mengerti & pemaaf pada anaknya. Aku akhirnya lebih menyadari hal ini sekarang.


"Cinta tak terbatas sebenarnya tersembunyi, dalam omelan-omelan yang kadang bahkan membuat telingaku sampai berdengung. 

Ia juga hadir dalam keheningan kala kami mendiamkan satu sama lain berhari-hari. Aku tahu tak ada yang lebih mencintaiku selain dirinya" 


Jauh
Oh! Terima kasih kepada sebuah pernikahan, kau telah membuatku sadar bahwa tinggal jauh dari Ibuku adalah pelajaran yang tidak akan ada dalam kurikulum manapun. 

"Alkisah, saat aku akhirnya resmi menikah dengan pangeran Iin Squall. Ia pun memboyongku ke istananya di bilangan Kalimalang, akupun harus rela meninggalkan kerajaanku sendiri. Depok - Kalimalang, bukanlah perkara yang mudah, jarak yang jauh dan kemacetan siap menjadi pelengkap. 

Sebenarnya bukan hal itu sepenuhnya yang menjadi permasalahan. Aku ini entah sejak kapan sudah berubah menjadi perempuan yang cukup perkasa. Dengan menunggangi kuda putihku Alejandro (si motor Honda Scoopy), aku dapat dengan gahar mengarungi medan perang sekalipun (baca: Jakarta yang macet). Sang pangeran juga tidak pernah melarangku untuk pulang, jadi itu juga bukan masalah. 

Permasalahannya, aku sudah menjadi seorang ratu di kerajaan Kalimalang, jadi... tugas dan tanggung jawabnya sudah aktif sedari akad nikah selesai dibacakan. Ratu ini tidak boleh lalai, tidak boleh semaunya sendiri, kenapa? karena pernikahan berarti sebuah tanggung jawab baru yang harus ditunaikan. Jadi aku harus memilih-milih waktu dengan bijaksana untuk dapat pulang ke kerajaanku di Depok. Silahturami harus bisa jalan berbarengan dengan pemenuhan tanggung jawab berkeluarga. 

Rasa rindu rumah memang begitu menggeliat, terutama di bulan-bulan awal pernikahan. Homesick dalam bahasa kerennya. Barulah terasa, saat seorang Ibu yang biasanya mengurus kita tidak ada di rumah tempat kita bernaung. Perlindungan dan pengasuhannya menjadi sesuatu yang terasa lebih berharga dari segenggam emas sekalipun. 

Di saat yang sama, sang Ratu harus segera mengurus tahta dan sang raja barunya. Tempat baru, tetangga baru, dan lingkungan baru. Semuanya berputar dan berputar dalam otakku, begitu asing membuat gelisah hatiku. Sirna sudah zona aman yang selama ini tersedia untukku, yang ada hanya rasa canggung hidup dalam versi yang baru."

Padahal, setelah aku analisis pada masa sekarang, yang aku rasakan adalah segalanya hanyalah sebuah proses adaptasi semata. Tidak ada yang salah atau menyakitimu dari itu semu, malah pada fase selanjutnya begitu banyak yang membahagiakan. Semua kegelisahan adalah rasa takut yang sesaat, namun ternyata ia begitu manjur sebagai penyembuh keegoisan seorang anak.

Jadi, bagi kamu yang belum menikah...
jangan pernah menyia-nyiakan waktu bersama Ibumu di rumah. Momen-momen itu tak akan pernah tergantikan.

Saat kita sudah berubah peran kehidupan, saat itulah kita akan merasakan betapa hebatnya Ibu kita mengurus kita selama ini.



Terima kasih Mama,
sudah membesarkanku dengan cinta dan kasih sayangmu. 

Aku tidak akan ada tanpa omelanmu, 
Aku juga tidak ada tanpa belaian lembutmu.  

Tanpa maaf mu, kesalahan-kesalahanku adalah jelaga yang menjadi penghalang kesuksesanku. 

Selamat ulang tahun Mama, semoga selalu sehat wal'afiat,
Melaui tulisan semoga aku membuatmu bangga memiliki seorang anak sepertiku.

***

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation
Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih

Selasa, 04 Juni 2013

REVIEW The Faceshop : [Face It All About Lipstick Moisture PP401] & [Lovely Me:ex Lip Care Stick 01 Pomegranate]

Apa kamu punya masalah bibir kering dan pecah-pecah? kali ini aku akan mengulas dua buah produk dari The Faceshop yang aku biasa pakai sehari-hari. Dua produk ini sangat membantuku mengatasi bibir kering dan membuat tampilan wajahku lebih segar

 
The Faceshop, what's that? 
Sebelumnya, mungkin ada yang belum pernah mencoba brand The Faceshop? Nah, untuk itu yuk kita intip profile singkat dari brand ini :

PHILOSOPHY

THEFACESHOP understands the value of health and beauty, and we passionately pursue to serve you everyday beauty needs.

We will continue working with beauties throughout the world to exceed their expectation with much devotion.

VISION

The World's Leading Brand"
  • Naturalism : THEFACESHOP Naturalism - productsinspired by nature
  • Variety : THEFACESHOP offers variety to meet all
  • Value : THEFACESHOP offers high quality products at affordable prices

THEFACESHOP NATURAL STORY

Launched in 2003, THEFACESHOP showed remarkable accomplishment in both Korea and overseas and strengthened its position as a global leading cosmetics brand.

The Brand Essence of THEFACESHOP is "high quality cosmetics made with ingredients from nature".
THEFACESHOP is inspired by nature and believes that there is natural beauty to everyone.

As Korea's first cosmetics company committed to nature, THEFACESHOP creates products from approximately 600 natural ingredient such as flowers, grains,plants, fruits, deep sea and glacial water and herbs to nourish and revitalize the skin.

source : http://www.thefaceshop.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=67&Itemid=102

Nah, di Indonesia sendiri The Faceshop sudah hadir sejak 2005 dan sudah dengan mudah kita temui counter nya di berbagai deparment store. Aku sendiri pertama mengenal produk ini tidak lama setelah pembukaan salah satu tokonya di Margo City. Jika kamu berada di area Depok, The Faceshop bisa kamu temui di lantai basement dekat eskalator.

Sejak pertama kali aku sudah tertarik dengan konsep Natural Stories-nya, soalnya...untuk urusan skincare & cosmetic aku berusaha semaksimal mungkin menggunakan yang berbahan dasar alami.  Tapi ya, untuk urusan pemilihan seperti itu memang tergantung selera sih, yang pasti sebagai konsumen setia The Faceshop, aku mengakui kualitas produk ini, maka itu aku tak segan-segan merekomendasikannya :)

The Faceshop [ Face It All About Lipstick Moisture PP401 ]



  • 3.5g
  • All Skin Types
  • Normal

Application


Apply evenly over your lips 

source :
 http://international.thefaceshop.com/english/product/productView.jsp?ctgr=ctgr&search=ca&prdidx=348&prdtype=230&pageno=1


Waktu itu aku berbelanja  bersama ibuku di Margo City, saat menuruni eskalator menuju lantai dasar, pandangan mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah toko di lantai basement. Toko yang mungil tapi terlihat menyenangkan, aku pun mengajak ibuku melihat-lihat sebelum berbelanja ke Giant supermarket pada lantai yang sama. 

Beruntungnya aku, ternyata ibuku berbaik hati membelikan lipstick ini. Warnanya pun Ibuku yang memilihkan, dan memang benar, warna ini begitu pas di bibirku. Padahal tadinya aku kurang pede dengan warna-warna terang seperti itu. 

Biasanya aku menggunakan warna-warna nude atau pink, tapi ketika aku menemukan warna pada lipstick baru ini, aku baru menyadari warna andalanku dulu kurang cocok untuk wajahku yang cukup putih namun agak pucat. Dengan menggunakan warna terang, wajahku lebih terlihat fresh dibandingkan menggunakan warna 'aman' kesayanganku dulu. 

Tidak seperti lipstick yang pernah aku coba sebelumnya, ada beberapa diantaranya malah membuat bibirku tidak nyaman. Namun, untuk lipstick keluaran The Faceshop ini, sejak pertama aku pulas ia tidak menimbulkan rasa tidak nyaman tersebut. Rasa lembab yang ditimbulkan juga tidak terasa berlebihan, sehingga hanya dengan menggunakan lipstick ini, aku serasa menggunakan lip balm saja. Menyenangkan :)

Untuk urusan tahan lama, walau sudah seharian aku pakai, kelembaban yang aku rasakan sejak memulas kali pertama tidak terlalu berkurang. Warnanya pun tidak terlalu memudar, jadi tidak perlu terlalu sering aku pulas berkali-kali dalam sehari.

Lipstick ini aku rekomendasikan bagi kamu yang ingin menggunakan lipstick sekaligus untuk mengatasi bibir kering. Ia mampu melembabkan dengan baik dan dapat memberikan warna yang fresh saat digunakan.  


The Faceshop [Lovely Me:ex Lip Care Stick 01 Pomegranate]


  • 3.8g
  • All Skin Types
  • Normal
Description

Lip care that enabes you to have soft & moisturized lips and maintain a natural tone. Moisture Veil System keeps lip hydration balanced.

Application


Apply on dry, chapped lips and any time you need

source :
http://international.thefaceshop.com/english/product/productView.jsp?ctrg=ctgr&search=ca&prdidx=179&prdtype=230


Nah, selain lipstick hari itu aku pun membeli lip care ini. Biasanya aku pulas sebelum menggunakan lipstick Face It All About Lipstick Moisture PP401 yang sudah aku bahas sebelumnya. 

Jika ingin melembabkan juga mendapatkan warna yang 'wow' secara maksimum, kamu bisa menggunakan dua produk ini sekaligus. Tapi kan kadang kita ada kalanya malas menggunakan lipstick, apalagi kalau kita tipikal orang yang menggunakan lipstick di saat-saat tertentu saja. 

Aku sendiri tipikal yang belakangan ini menggunakan lipstick hanya pada saat bepergian, acara-acara khusus atau sesuai mood. Maka itu, mengingat bibirku sering pecah-pecah dan kering, aku biasanya selalu memulas lip care ini untuk perawatan rutin, lipstick bisa menjadi satu opsional bagiku. 

Lip care ini berwarna, tapi tidak terlalu jreng seperti lipstick yang memang dibuat agar warnanya keluar, ya kan? :D Yang aku suka dari lip care ini, warna naturalnya tidak membuat bibir jadi terlihat aneh atau glossy berlebihan. Takarannya pas dan menciptakan kesan natural, seperti konsep brand ini. So, this is also recommended! 

Look at them on your skin....
Berikut ini adalah contoh tampilannya saat aku pulas sedikit di tanganku :


Dengan harga dan kualitas yang berbanding lurus, aku rasa aku tidak salah merekomendasikan kedua produk ini. Dalam penggunaan, aku pun merasa produk ini 'irit', maksudnya untuk menghabiskan lip care dan lipstick ini cukup sedikit saja setiap pemakaian. 

 ***

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation
Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih
 
 






Senin, 03 Juni 2013

HOUSEWIFESTORY RECIPE: Cue' Kemangi

Kali ini aku akan membagi pengalamanku dalam mengolah bahan makanan di rumah. Ada beberapa resep yang dapat dikatakan berbahan dasar murah tapi tetap enak dan cantik dalam penyajiannya.

Oke, tanpa berpanjang lebar yuk kita ulas salah satu resep yang masuk kategori ini :

Cue' Kemangi ala Lovely Housewife Story



Namanya mungkin terdengar tidak begitu keren, oke, aku setuju, tapi soal rasa ikan yang satu ini bisa dikatakan begitu 'multitalenta'.

Kenapa? 
karena untuk kaliber ikan mungil ini kamu tidak perlu terlalu banyak effort untuk mengolahnya, bahkan ketika kamu sedang binggung bagaimana mengolahnya, si ikan cue' ini pasti hanya akan berkata, "eh bu..bu...udah jangan rempong, udah goreng aja, gini-gini aku bukan ikan yang rewel, cuma digoreng aja udah enak" :9

Tapi, pertanyaannya kalau cuma digoreng-goreng terus, apa tidak bosan? nah, kali ini aku akan share resep "Cue' Kemangi ala Lovely Housewife Story". Resep ini menggunakan bumbu yang sederhana saja, bahkan menurutku ibu rumah tangga yang baru menikah 1-2 hari juga bisa melakukannya, jadi ayo siapkan peralatan dapurmu sekarang!

Bahan & bumbu :
  • 4 kotak ikan Cue' basah 
    • FYI : paling mahal untuk ukuran sedang Rp 3.500,- ; isi 2 ekor
  • Minyak goreng secukupnya 
  • 4 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1/2 sendok teh ketumbar
  • 2-3 lembar daun salam
  • 1 lembar sereh
  • 1-2 ikat kemangi
  • cabai sesuai selera
  • 1/2 - 1 sendok makan garam atau sesuai selera
  • 1/2 - 1 sendok makan gula atau sesuai selera
  • 1/2 sendok teh penyedap rasa (jika perlu) 
  • Air secukupnya
Cara memasak :
  1. Bersihkan dalaman ikan Cue', buang kepalanya (setelah itu mencucinya bisa menggunakan air panas, rendam dan campurkan 1 sendok garam, diamkan beberapa saat, bilas dengan air biasa, ikan pun sudah siap diolah)
  2. Goreng ikan Cue' sampai setengah matang dalam minyak panas, jangan terlalu lama, karena jika terlalu lama akan menjadi garing dan keras
  3. Tiriskan dan sisihkan terlebih dahulu 
  4. Ulek bawang merah, bawang putih, cabai dan ketumbar hingga halus
  5. Memarkan sereh menggunakan ulekan sampai agak gepeng
  6. Remas daun salam dan kemanggi, tapi jangan sampai hancur, remas 1-2 kali remasan saja
  7. Panaskan wajan, masukkan sedikit minyak goreng ke dalamnya
  8. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan, tumis hingga harum baunya (awas jangan sampai gosong ya, apinya sedang saja ketika menumis)
  9. Masukkan ikan Cue' yang sudah kita goreng setengah matang tersebut
  10. Aduk hingga rata, masukkan sereh yang dimemarkan, daun salam, garam, gula dan penyedap
  11. Masukkan air sedikit-sedikit, hingga ikan terendam setengahnya di wajan (jika tidak suka terlalu berkuah, bisa masukkan air kira-kira setengah cangkir kecil saja)
  12. Diamkan hingga mendidih, masukkan kemangi, tunggu 1-5 detik saja  lalu langsung matikan api kompor
  13. Untuk mempercantik hidangan, pisahkan kemangi segar yang belum kamu remas, sematkan di atas Cue' Kemangi dan sajikan selagi hangat

Mudah bukan? selamat mencoba!

***
All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation
Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih