Minggu, 07 Juli 2013

[REVIEW] Film "Miracle in Cell No.7"


Akhirnya...setelah hampir seminggu penuh aku terkena flu berat, hari ini everything much much much better! 

Tapi masih batuk sih... hiks.

Ya sudahlah, kali ini mari kita lupakan sang flu yang menggangu. Kali ini aku membawa berita baik dari negeri seberang, akhirnya film berkualitas lahir lagi ke dunia ini, hehehe...

Film yang dimaksud berjudul "Miracle in Cell No.7"
Seperti apa gerangan, yuk kita simak bersama ulasannya!



Film yang dirilis pada awal tahun ini sangat berkesan bagi aku dan suami. Film ini cukup menghiburku kala sakit mendera juga ditambah batalnya acara pulang kampung kami yang di luar dugaan.

Sambil menikmati sepotong pizza kami berdua menghabiskan siang bersama film menyentuh ini. Kehangatan keluarga dalam hari yang dingin, itulah hal yang aku temukan dalam film rekomendasi ini. Menyenangkan dan sungguh berkesan.




Film ini berputar pada kisah seorang ayah bernama Lee Yong-gu hidup berdua dengan anaknya, Yesung. Lee Yong-gu adalah single parent yang memiliki keterbelakangan mental. Walau demikian, ia tetap sangat giat bekerja sebagai tukang parkir pada sebuah supermarket. Sedangkan Yesung adalah gadis cilik yang sangat menggemaskan, cerdas dan selalu setia menyemangati ayahnya. 

Mereka hidup dalam kedamaian, saling mendukung dan penuh kasih sayang. Momen-momen cute yang hadir dalam hubungan mereka seakan menegaskan keterikatan batin yang kuat, mereka begitu sulit dipisahkan. 

Namun ternyata bencana tiba-tiba harus hadir dalam kedamaian. Sebuah insiden kecelakaan menyebabkan Lee Yong-gu malah harus dijebloskan ke dalam penjara. Ia dituduh membunuh dan melakukan pelecehan seksual pada seorang gadis kecil. Karena ia begitu polos, ia menjadi kurang begitu paham situasi yang terjadi dan disinilah keadaan semakin tidak menguntungkan baginya. 

Dalam penantian di rumah mungilnya, Yesung begitu cemas karena sang ayah belum juga pulang ke rumah. Walau dengan kemandiriannya yang luar biasa, Yesung tetaplah seorang anak yang membutuhkan kehadiran sang ayah yang sangat ia cintai. Tak dapat dibayangkan bagaimana perasaan Yesung ketika mengetahui ayahnya berada di penjara, jauh dari dirinya. 

Bagaimana situasi Lee Yong-gu ketika tiba-tiba harus hidup tanpa Yesung di penjara?
Bagaimana perjuangan ayah dan anak untuk kemudian bertemu kembali?

Temukan jawabannya pada film Miracle in Cell No.7 ini :)


Prestasi yang telah diperoleh film ini:
  • 2013 - Baek Sang Art Award
  • Nominated for Best Actor, Best Film, Best New Actress, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress

Note :
  • On February 23, 2012, "Miracle in Cell No.7" became the 9th film to ever surpass 10 million admissions in South Korea.
  • On March 1, 2013, "Miracle in Cell No.7" passed 11 million admissions and now the 8th all time best selling film in South Korea.
  • On March 9, 2013, "Miracle in Cell No.7" passed 12 million admissions in South Korea and became the 6th all time best selling film.
  • On March 15, 2013, "Miracle in Cell No.7" became the 4th best selling film ever in South Korea. By 3:30 PM on March 15, 2013, the movie has sold 12.32 million tickets and only trails "The Thieves," (12.98 million), "The Host" (13 million), "Avatar" (13.3 million).

Penasaran?
Intip trailernya disini
Full film profile disini

Siap-siap!
Film ini akan membawamu ke momen-momen terindah, terlucu juga tersedih. Siap-siap sakit perut karena menahan tawa melihat kelakuan tokoh-tokoh mumpuni di dalamnya, jangan lupa siapkan tissue untuk menahan air mata yang sulit ditahan tetesannya selama film berlangsung. 

Believe me, you should! 
(terutama buat bagi para ladies yang hatinya mudah tersentuh, jangan salah suamiku pun sampai berkaca-kaca dibuatnya - walau dia tidak mau mengaku hahaha...)
Selamat menonton!

========

All content is opinion of the writer, inspiring by true experience and long days of contemplation
Mohon masukkan link asli blog jika melakukan share, reblog atau menyalin ulang ya...

Like juga fanpagenya disini

Thank you,
Citra Laksmiarsih

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar